Pengantar
Ekonomi
Istilah
ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikonomia.
Kata tersebut merupakan turunan dari dua kata, yakni oikos dan nomos. Oikos berari rumah tangga, sedangkan nomos artinya mengatur. Jadi arti
ekonomi dalam bahasa Yunani adalah mengatur rumah tangga.
Kemudian
dengan berkembangnya berbagai ilmu termasuk ilmu ekonomi, arti asli ekonomi
berkembang pula menjadi arti baru. Kini sebagai ilmu, ekonomi berarti
pengetahuan yang tersusun menurut cara yang runtut dalam rangka mengatur rumah
tangga. Rumah tangga disini bukanlah dalam pengertian keluarga melainkan
menunjuk kepada suatu kelompok sosial yang dapat dianggap sebagai suatu
keluarga, perusahaan, kota dan bahkan suatu negara. Dalam pengertian luas,
rumah tangga itu berarti kesatuan kelompok manusia yang hidup menurut norma dan
tata aturan tertentu.
Apa
yang melatar belakangi timbulnya ilmu ekonomi, untuk menjawabnya kita harus
mengingat kembali masalah ilmu ekonomi yaitu adanya kebutuhan manusia yang
tidak terbatas, adanya alat-alat pemuas kebutuhan yang terbatas jumlahnya,
adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya serta penggunaan alat pemuas
kebutuhan untuk berbagai tujuan yang bersifat alternatif.
Secara
kodrat untuk mempertahankan hidup, manusia harus memenuhi sejumlah kebutuhan
dasar makanan, pakaian, perumahan, kesehatan, pendidikan, pengangkutan. Hiburan
dan lain sebagainya. Untuk memunuhi kebutuhan tersebut menusia berupaya dengan
bekerja dan melakukan berbagai upaya dan kegiatan antara lain seperti bertani,
berdagang, bekerja pada perusahaan swasta atau pemerintah. Semua kegiatan tersebut kita mengenalnya sebagai kegiatan
perekonomian atau kegiatan yang berhubungan dengan ekonomi.
Manusia
sebagai insan Ilahi dan insan politik, ekonomi, sosial dan budaya memiliki
sejumlah kebutuhan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas perannya dan
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kebutuhan manusia ini timbul dari
keinginan atau tuntutan baik yang berhubungan dengan fisik, jasmani dan rohani
maupun tuntunan Sang Pencipta dan kehidupannya. Kebutuhan ini meliputi
kebutuhan akan benda atau biasa disebut kebutuhan akan barang maupun kebutuhan
materi antara lain kebutuhan akan jasa. Sebagai contoh yang tegolong barang
adalah sesuatu yang yang jelas tampak bentuk fisiknya seperi makanan, sepatu,
mobil, rumah dan lain-lain. Sedangkan jas adalah sesuatu yang tidak tampak
secara fisik antara lain jasa, pendidikan, jasa kesehatan, jasa potong rambut,
rekreasi dan lain sebagainya.
Sejalan
dengan perkembangan kehidupan dan kondisi kodrati manusia, berkembang pula
ragam kebutuhan manusia. Manusia selalu berkembang baik dari fisik maupun non
fisik secara kualitatif dan kuantitasnya sehingga jumlah, serta jenis kebutuhan
juga akan selalu meningkat. Masyarakat yang tingkat perkembangan peradabannya
masih sederhana jenis kebutuhannya relatif lebih sedikit dibanding dengan
masyarakat yang telah maju. Oleh karena itu kebutuhan itu dapat ditinjau
menurut beberapa kriteria antara lain seperti intensitas kebutuhan primer,
kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier menurut waktu dan menurut subyek yang
membutuhkannya,
Kebutuhan
manusia berdasarkan intensitas atau kadar paling penting tidaknya suatu
kebutuhan maka kebutuhan itu digolongkan menjadi kebutuhan primer, kebutuhan
sekunder dan kebutuhan tersier. Yang dimaksud dengan kebutuhan primer adalah
kebutuhan yang paling penting yang harus dipenuhi meliputi kebutuhan dasar
manusia antara lain pakaian, makanan dan perumahan. Kebutuhan ini merupakan
kebutuhan yang paling utama dibutuhkan manusia untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya dan disebut juga sebagai kebutuhan alamiah karena
berkaitan dengan kodrat manusia. Manusia hidup tidak cukup hanya dengan
memenuhi kebutuhan primer saja melainkan juga memerlukan kebutuhan lain yang
tidak sekedar pemenuhan kebutuhan makanan dan minum, berpakaian, tmpat tinggal
dan kebutuhan akan pendidikan. Semakin tinggi kemajuan yang dicapai manusia
semakin banyak, semakin luas dan semakin bervariasi jenis kebutuhannya. Apa
yang terjadi di lingkungan masyarakat
sekitar kita saat ini, jenis peralatanmebel air untuk rumah tangga,
perlengkapan memasak, radio, alat tulis, buku dan sebagainya. Kebutuhan jenis
ini disebut dengan kebutuhan sekunder, yaitu kebutuhan yang timbul jika
kebutuhan primer sudah tepenuhi. Meskipun kebutuhan sekunder ini berarti nomor
dua berdasarkan urutannya, tidak berarti kebutuhan sekunder tidak penting.
Kebutuhan sekunder ini diperlukan manusia demi kenyamanan dan ketentraman hidup
di lingkungan masyarakatnya atau melengkapi dan menyempurnakan kebutuhan
lainnya.
Kebutuhan
tersier berarti kebutuhan ketiga artinya timbul setelah kebeutuhan primer dan
kebutuhan sekunder terpenuhi. Kebutuhan tersier ini menyangkut kebutuhan akan
barang mewah seperti kendaraan pribadi, hanphone canggih dan jenis barang mewah
lainnya.
Setiap
orang akan berbeda dalam hal memandang apakah suatu kebutuhan tertentu termasuk
kebutuhan sekunder atau tersier. Perbedaan ini berkaitan erat dengan keadaan
dan status sosial ekonomi seseorang dilingkungan sekitarnya.
Sifat
manusia sebagai individu yang unik, kesamaan dalam membutuhkan hidup
berkelompok, serta keberadaannya di berbagai tempat yang berbeda telah
menjadikan manusia memiliki keragaman dalam berbagai hal. Hal ini menjadikan
terciptanya berbagai perbedaan kebutuhan
manusia yang disebabkan oleh perbedaan keadaan alam, tingkat peradaban, agama
dan adat istiadat.
Kebutuhan manusia itu relatif tidak
terhitung banyak serta jenisnya. Sesuai dengan ciri perkembangan manusia,
kebutuhannya selalu bertambah seiring dengan bertambah waktu dan luasnya
pergaulan yang diakibatkan oleh kemajuan dalam berbagai bidang. Pertambahan
kebutuhan ini terjadi baik pada tingkat individu maupun masyarkat. Pada tingkat
individu, memang sudah menjadi ciri khas manusia yang memiliki sifat tidak
puas. Lagipula individu tadi dipengaruhi oleh lingkungan yang mendorong manusia
membutuhkan barang dan jasa sesuai dengan lingkungannya. Dengan demikian
semakin tampak bahwa kebutuhan manusia itu tidak terbatas.
(Penulis
adalah mahasiswa STMIK Palangkaraya)